Monday, March 02, 2009

Tahun Dua Ribu Sembilan Tahun yang Memberi Harapan

Global financial crisis atau sering dikenal dengan Krisis keuangan global telah mengimbas kesemua sektor. Dampaknya diperkirakan semakin nyata pada tahun 2009. Meski begitu, prospek bisnis perunggasan termasuk bidang produksi khususnya peternakan ayam pedaging (broiler) diperkirakan tetap menjanjikan karena di tengah penurunan daya beli akan terjadi substitusi pangan ke produk unggas. Produk unggas yang akan tetap bertahan, bahkan bisa meningkat produksinya, khususnya daging dan telur ayam. Karena daging dan telur merupakan jenis makanan yang berprotein tinggi, murah, mudah dijangkau, dan praktis.
Prospektifnya industri unggas di tengah krisis keuangan global memberi harapan bagi ketahanan sosial masyarakat. Mengingat sebagian besar usaha peternakan unggas, baik daging atau pun telur, dilakukan di pedesaan. Subsector perunggasan juga jadi lokomotive bagi industri pertanian lain, seperti budidaya jagung. Saat ini sekitar 12,5 juta orang atau sekitar 5 persen orang hidupnya berhubungan dengan industri perunggasan. Dari jumlah itu, ada 2,5 juta pekerja yang bekerja di sektor perunggasan.
Kendati iklim usaha perunggasan pada tahun 2009 mendatang menghadapi hambatan diperkirakan usaha ini tetap akan mengalami peningkatan. Produksi unggas nasional pada tahun depan diperkirakan sekitar 950 juta ekor bibit ayam (day old chick/DOC, atau naik tipis dari produksi 2008 hanya 900 juta DOC. Kenaikan target produksi itu bisa dicapai jika pemerintah membantu petani pengadaan bibit jagung hibrida dan menjaga stabilitas harga.
Sejalan dengan DOC, produksi telur dan karkas juga akan meningkat masing-masing akan berkisar di angka 1,15 juta ton dan 945 juta ekor dibandingkan dengan capaian 2008 yang masing-masing sekitar 1,1 juta ton telur dan 890 juta ekor karkas ayam broiler. Meskipun iklim investasinya stagnan pada 2009, kita harus tetap masih optimis akan terjadi peningkatan produksi/increasing production hingga mencapai 4 persen.
Dalam perhitungan keuangan kas dan investasi, belum banyak yang membedakan perhitungan-perhitungan penyusutan, perhitungan harga DOC, obat, vaksin, pakan dan konversi pakan, serta harga ayam broilernya. Sampai saat ini hal-hal semacam ini masih menjadi wacana bagi peternak. Dalam peternakan broiler, usaha peternakannya jika dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. Bila misalnya 2 kali periode kalah, maka 4 kali periodenya menang. Bila 4 kali periodenya kalah, 2 kali periodenya menang. Namun, sesungguhnya, meskipun cuma 2 kali periode menang, hasil usahanya lebih besar daripada nilai kekalahan yang 4 periodenya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam setahun tidak ada ceritanya peternakan broiler rugi. Perhitungan usaha ayam broiler itu berbeda dengan usaha ayam layer. Dengan investasi yang sama dengan usaha ayam broiler, keuntungan bisnis ayam broiler 10 kali lipat dari ayam layer. Meskipun profit margin peternak hanya Rp. 400 s.d Rp. 1,500/kg dalam setahunnya, diharapkan tahun 2009 dapat mengalami peningkatan di banding tahun 2008.
Walaupun pada pergantian tahun 2008-2009 kemarin, situasi dan kondisi yang membuat peternak sejenak menahan nafas cukup lama yaitu 3,5 bulan. Sebuah periode yang bisa membuat sendi-sendi permodalan para peternak melemah dan hambatan kembali muncul yaitu faktor internal perunggasan seperti naiknya harga pakan dan DOC. Maka jika saja tahun 2008 ini masalah klasik itu bisa diatasi oleh semua pelaku usaha, sudah pasti akan membuat cerah dunia usaha perunggasan di tahun 2009.
Di tahun dua ribu sembilan semoga memberi harapan, dengan adanya peningkatan produksi diharapkan terjadi peningkatan konsumsi masyarakat. Sehingga yang tepenting bagi peternak yaitu mempertahankan eksistensi perunggasan dengan menjaga aset-aset peternakan jangan sampai hilang. Karena yang paling banyak pasang surut adalah usaha peternakan ayam broiler. Hal lain yang seringkali menjadi kelemahan peternakan ayam broiler adalah masalah manajemen atau pengelolaan harusnya dapat dikelola dengan baik sehingga mampu melakukan efisiensi.
Keyakinan dan kepercayaan sebagai harapan baru bahwa dunia perunggasan akan maju dan terus berkembang didasarkan oleh situasi economy macro dan domestic socio-political. Secara kasat nyata, sudah jelas bahwa saat ini roda perekonomian Indonesia sudah bergerak nyata, terutama jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Tetaplah Maju Menatap Tahun Baru, selalu Jaya Peternak Indonesia… (agung: aveterinary@yahoo.com).

No comments: